http://www.uangpoker.com/?ref=3888888888888888888888 http://www.ligabola.com/Default5.aspx?ref= http://www.klikqq.com/?ref=KLIK99 http://www.liga99.com/?ref=LIGA99 http://www.ligapoker.com/?ref=NEW38888888 http://www.klik365.com/Default12.aspx?ref=

Kamis, 19 Juni 2014

CATATAN PIALA DUNIA 2014: Berakhirnya Era Tim Cahill & Munculnya Hulk Australia




BERITA BOLA Piala Dunia 2014 tampaknya memberikan arti tersendiri bagi tim nasional Australia. Di Brasil inilah mereka menyaksikan sosok legendaris Tim Cahill mengakhiri karirnya di pentas terakbar dalam sepakbola dengan sebuah momen yang menakjubkan dan juga munculnya 'Hulk' Australia.

Seperti yang diketahui, The Socceroos telah tersingkir dari Piala Dunia Brasil meski masih menyisakan satu pertandingan lagi di grup B melawan Spanyol. Namun Cahill dipastikan tidak akan bisa memperkuat tim di pertandingan menghadapi juara bertahan, yang juga tersingkir, karena telah mengoleksi dua kartu kuning dalam dua laga sebelumnya, melawan Cili dan Belanda.

Oleh karena itu, pertandingan menghadapi Belanda dini hari diakui Cahill menjadi pertandingan terakhirnya di pentas terakbar sepakbola tersebut, mengingat usianya saat ini yang telah menginjak 34 tahun.

Namun, meski demikian, pengagum Cahill tidak perlu bersedih, karena dia mengakhiri kiprahnya di Piala Dunia dengan menawan setelah mencetak gol melalui tendangan voli sensasional. Golnya itu disebut-sebut mirip dengan gol legendaris yang diciptakan oleh Marco van Basten pada Euro 1988.

"Ini adalah gol fantastis dan tidak diragukan lagi yang terbaik dalam karir saya. Saya tidak akan pernah melupakannya," ujarnya kepada laman resmi FIFA. "Ini momen kebanggaan bagi saya dan bagi keluarga saya. Saya tahu bahwa ini sudah berakhir bagi saya, tetapi saya pergi tanpa penyesalan."


Selain itu, ia juga semakin menahbiskan diri sebagai top skor sepanjang masa Australia dengan tambahan dua gol di turnamen. Sehingga, kini total Cahill telah mencetak 34 gol dalam 71 pertandingan sejak ia melakoni debutnya pada Maret 2004. Mengungguli catatan gol Damian Mori (29) dan Archie Thompson (28).

Berakhirnya kontribusi Cahill untuk Australia di Piala Dunia tentu membuat fans Socceroos merasa khawatir, karena pemain New York Red Bulls tersebut berjasa besar di setiap edisi yang ia ikuti (2006, 2010 dan 2014). Di Jerman, Cahill membawa Australia ke babak 16 Besar dengan torehan dua gol. Kemudian empat tahun berselang di Afrika Selatan ia gagal mengulang prestasi setelah Australia terhenti di babak grup, namun ia berjasa besar mengantar Australia meraih satu-satunya kemenangan dengan mencetak satu gol ke gawang Serbia.

Dan di Piala Dunia 2014, Cahill kembali menjadi mesin gol Australia, namun sayang dua golnya dari dua pertandingan masih belum bisa menyelamatkan timnya dari kekalahan.

Namun, publik Australia masih bisa menjaga asa untuk masa depan, karena di Brasil ini muncul sosok pemain muda potensial di tim nasional mereka. Dia adalah pemain berusia 23 tahun, Mathew Leckie. Pemain yang musim lalu membela Frankfurt tersebut memiliki tinggi dan tubuh gempal yang sangat mirip dengan striker timnas Brasil, Hulk.

Selain tubuhnya yang besar, Leckie ternyata juga mampu tampil eksplosif dalam dua pertandingan pada Piala Dunia 2014 ketika melawan Cili dan Belanda di sektor sayap kanan.

Setelah sedikit grogi di babak pertama melawan Cili, Leckie mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di paruh kedua. Pemain yang baru bergabung dengan FC Ingolstadt pada Mei kemarin itu selalu menjadi ancaman bagi tim Amerika Selatan tersebut. sayang, pada akhirnya Australia harus bertekuk lutut dengan skor 3-1.

Menghadapi Belanda, Leckie terlihat semakin percaya diri dan dia tampil jauh lebih baik lagi daripada pertandingan pertama. Kecepatan dan kekuatan fisiknya menjadi modal utama dalam menggedor sisi kiri pertahanan tim Oranje. Cerdiknya pergerakan Leckie membuat dia beberapa kali mendapatkan ruang dan melepas umpan-umpan silang berbahaya.

Selain itu, Leckie juga terlihat memiliki penempatan posisi yang baik, dia nyaris menjebol gawang Belanda di babak kedua ketika mendapatkan umpan matang dari Tommy Oar, namun sayang ia gagal menceploskan bola dari jarak dekat setelah upayanya hanya membuat bola mengarah tepat ke kiper.